jamQ

embed type="application/x-shockwave-flash" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" name="flashplayer" src="http://i251.photobucket.com/albums/gg294/wafpaf/clocks/swf/funclock6.swf" quality="high" width="340" height="210" swliveconnect="true" allowscriptaccess="samedomain" />
Myspace Clocks, Fun Clocks at WishAFriend.com

Selasa, 05 Oktober 2010

MUSIC SEBAGAI TERAPI

Hampir setiap saat kita mendengar musik. Tapi sementara ini kita lebih sering melihat musik sebagai sebuah cara untuk menikmati keindahan. Seandainya kita pahami lebih jauh, sungguh dalam berbagai musik itu terdapat berbagai macam manfaat yang bisa kita ambil, diantaranya adalah untuk merubah karakter manusia. Untuk hal ini saya lebih suka menyebutnya sebagai "anti error" bagi karakter manusia.

Kita tentu sering melihat sikap teman-teman kita yang bagi kita terlihat ganjil, bahkan mungkin dalam diri kita, bagi yang sering introspeksi diri (muhasabah nafsi). Kita sering menemukan orang yang mudah marah, orang yang egois, terlalu cuek, tidak perduli lingkungan, terlalu agresif, terlalu apatis, terlalu pemalas, terlalu perasa, minder, dan lain sebagainya.

Sebenarnya musik disini akan sangat bermanfaat kalau kita bisa memanfaatkannya dengan baik, dengan cara tadi ( anti error ). Walaupun saya akui manfaatnya tidak bisa secara langsung. Tapi berselang. Pelan-pelan. Tapi keistimewaannya, sama sekali tidak menyakitkan. Metode ini sangat cocok diterapkan pada anak-anak.

Sebagai perumpamaan. Kalau kita merasakan pada diri kita ataupun anak-anak kita ada perasaan minder, kita bisa terapi hal itu dengan cara mendengarkan musik-musik yang berkarakter percaya diri, agak menghentak-hentak. Kalau bagi anak-anak mungkin seperti lagu dangdut anak-anak yang berjudul "Akulah pangeran dangdut", akan lebih baik lagi kalau memakai audio visual seperti video. Supaya si anak lebih bisa meresapi, dan lebih baik kalau didukung oleh keadaan ramai (orang tua, saudara, atau temannya) ikut menyaksikan, dan mengajak dia bernyanyi bersama.

Sedangkan untuk diri kita yang sudah berumur, bisa dengan lagu-lagu apa saja, yang penting berkarakter percaya diri, agak menghentak- hentak, sedikit beraroma pesta. Kalau saya sendiri lebih suka dangdut-dangdut bahagia atau campursarian.terkadang saya mengajak temen² karaokean + genjrang-genjreng di rumah kontrakan. Bahkan terkadang sampai berdiri dan bergoyang bersama, melepaskan ekspresi, berusaha menghilangkan rasa minder untuk bergoyang. Tapi tidak ngebor lhooo.

Bagi yang sering gelisah, dan saya pun termasuk seorang penggelisah. Disarankan untuk mendengarkan lagu-lagu yang berkarakter tenang. Seperti instrumental. Untuk ini saya sering mendengarkan instrumentalnya Kitaro. Tapi hati-hati dalam instrumental Kitaro,ini ada beberapa yang berkarakter pasif, bahkan sangat pasif. Kita harus benar-benar memilihnya, kalau perlu dikonsultasikan kepada seorang pemusik, yang dengan musik dia mampu mendekati insan kamil. Untuk musik-musik Kitaro yang berkarakter pasif, cocok untuk diterapikan kepada orang yang berkarakter terlalu agresif (grusa-grusu).

Dan untuk karakter-karakter lain yang kurang baik, bisa dicarikan musik-musik yang menjadi lawan karakter tersebut, bahkan terkadang diperlukan lawan yang cukup radikal. Seperti watak seorang yang selalu terlalu gembira, bisa diterapi dengan musik yang sangat sedih. Bagi yang terlalu apatis, tidak romantis, bisa dengan musik yang sangat melankolis, bahkan terkadang perlu musik yang terlalu romantis. Hingga tahap hayalan.

semoga bermanfaaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar